.jpg)
SEMARANG – Polines selenggarakan Polines Roboline Contest, sebuah kontes robot yang diselenggarakan di Wisma Perdamaian, Jalan Imam Bonjol No. 209, Semarang, Sabtu (11/3).
Acara tersebut diikuti oleh sebanyak 98 tim dari berbagai SD hingga SMA sederajat di seluruh Indonesia.
Para peserta tampak antusias mengikuti acara tersebut, Beberapa tampak seringkali memperbaiki robot mereka sebelum mereka meletakkannya di lintasan yang disediakan panitia.
Satu di antaranya, Teguh Santoso.
Siswa asal SMK Tunas Harapan 1 Pati ini menuturkan, bahwa dirinya dan tim antusias mengikuti kegiatan tersebut.
“Jadi kegiatan ini baik, karena bisa memacu orang-orang Indonesia untuk dapat membuat robot secara mandiri,” ujarnya kepada Tribun Jateng.
Ia pun menjelaskan bahwa untuk merangkai sebuah robot, ia dan timnya hanya membutuhkan waktu 2 minggu.
“Kami membutuhkan waktu sekitar 2 minggu dari mulai merakit komponen dasar hingga finishing,” ujarnya.
Ia pun menjelaskan bahwa kesulitan dalam membuat robot berjenis robot line follower adalah dalam memasang dan menyesuaikan sensor motorik pada robot.
“Susah sekali karena penyesuaiannya harus tepat, tidak boleh kurang atau lebih karena akan mempengaruhi laju robot di lintasan. Bahkan ketika gagal melaju sesuai jalur lintasan, kami bongkar lagi sensornya untuk kami sesuaikan lagi,” ungkapnya.
Ia pun berharap, bahwa acara-acara seperti ini dapat lebih banyak diadakan di Indonesia.
“Karena ini positif bagi Indonesia, orang-orangnya bisa bikin robot. Harapannya kegiatan ini semakin banyak diadakan di Indonesia. Sehingga nanti semakin banyak orang bisa buat robot,” harapnya.
Sumber : jateng.tribunnews.com
Video Terkait :